ALAT BANTU FOTOGRAFI
Nama : Moh Nabil Zakki
Mapel : Digital Fotography
ALAT BANTU PEMOTRETAN
1. Filter
Sesuai dengan namanya alat ini cara kerjanya sama seperti filter
pada umumnya yaitu sebagai penyaring, jika di dalam rokok berguna
menyaring asap tapi disini filter berfungsi menyaring cahaya yang masuk
sehingga menimbulkan efek-efek yang kita inginkan. Penggunaannya dengan
cara dipasang diujung lensa. Bentuk filter ada dua yaitu square
(kotak) dan circle (bulat). Jika menggunakan filter square, kita harus
menambahkan ring khusus di depan lensa. Untuk penggunaan filter yang
bentuknya bulat, kita harus memperhatikan diameter dari lensa kamera
yang kita gunakan. Macam – macam filter dan kegunaannya antara lain :
a. filter PL, memekatkan warna dan menghilangkan refleksi
b. filter UV, mengurangi sinar ultra violet.
c. filter ND (natural density), mengurangi contrast.
d. filter warna, memberi efek warna.
e. filter soft, melembutkan objek.
f. filter diffuser, hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.
g. filter cross, memberi efek cross/silang pada sumber cahaya.
h. filter multi image, memberi efek multi image.
i. filter multi expose, digunakan dalam pemotretan multi expose.
j. filter gradasi, memberi efek gradasi warna
2. Tudung Lensa
Alat yang dipasang pada lensa ini berfungsi menghilangkan
cahaya/sinar yang tidak diinginkan masuk kedalam lensa karena cahaya
tersebut biasanya dapat menyebabkan flare pada hasil pemotretan. Flare
dapat merusak hasil foto karena menurunkan kontras dan mengurangi
saturasi warna. Alat ini sangat berguna terutama pada pemotretan yang
berhadapan langsung dengan arah datangnya cahaya.
3. Tripod
Tripod atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga
kamera saat pemotretan agar kamera tidak mengalami guncangan (shaking).
Biasanya digunakan pada pemotretan yang menggunakan kecepatan (speed )
rendah/lambat dan untuk menopang lensa-lensa panjang.
4. Monopod
Mempunyai fungsi yang sama dengan tripod tetapi hanya bentuknya yang berbeda yaitu hanya satu kaki sehingga lebih praktis.
5. Kabel Release
Bentuknya
hampir seperti injeksi yang lentur berfungsi untuk menghindari
goncangan saat shutterditekan karena saat memakai alat ini kita tidak
perlu menekan shutter secara langsung. Penggunaannya dipasang pada soket
kabel release yang biasanya terdapat pada tombol shutter. Biasanya ini
soulmate-nya tripod dan biar penggunaan tripod lebih afdol.
6. Background
Kain atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan berbagai macam gambar, pola dan warna.
7. Stand Background
Alat penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2 stand. Alat ini bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.
ALAT BANTU PENCAHAYAAN
1. Flash atau Blitz
Diperlukan dalam pemotretan apabila cahaya yang ada dirasa
kurang/ minim, misalnya pemotretan pada malam hari. Meskipun demikian,
tidak diharamkan bagi kita untuk menggunakan flash pada siang hari, saat
cahaya yang ada sudah cukup banyak/terang. Penggunaan flash pada siang
hari biasanya untuk fill in. Sumber tenaga flash berasal dari baterai.
Flash dapat digunakan sesuai dengan kekuatannya, jaraknya, hingga
fasilitas lebih yang dimilikinya.
2. Slave Unit
Dapat disebut sebagai alat sensor. Cara kerja slave unit adalah
menangkap cahaya dari main light(sumber cahaya utama) untuk kemudian
menyalakan sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave unit
tersebut.
3. Sincro Cable/Kabel Sinkro
Kabel yang digunakan untuk membantu menyalakan flash tambahan
atau sumber cahaya pemotretan yang lain. Cara penggunaan kabel sinkro
yaitu dengan cara menghubungkannya dari sumber cahaya tambahan ke body
kamera.
4. Holder atau Braket
Alat ini digunakan jika kita merasa perlu menggunakan flash
tambahan. Holder berfungsi sebagai penyangga flash tambahan dan slave
unit. Penggunaannya dengan cara dipasang pada body kamera.
5. Strobo atau Strobe
Alat ini hampir mirip dengan flash, tapi bentuknya lebih besar
dan cahaya yang dihasilkan juga lebih besar. Strobo dapat menyimpan
cahaya dengan sumber tenaga yang berasal dari tenaga listrik AC atau
baterai kering. Strobo memiliki sensor yang dapat menangkap main light
sumber cahaya utama. Jadi strobo akan menyala secara otomatis ketika ada
main light yang dinyalakan. Jika tidak menggunakan main light, strobo
dapat diaktifkan dengan cara menghubungkan kabel sinkro langsung dari
strobo ke kamera. Ukuran kekuatan cahaya yang dihasilkan strobo dapat
kita atur sesuai selera kita. Alat ini lebih banyak digunakan untuk
pemotretan studio/indoor.
6. AC Slave
Hampir mirip dengan strobo cara kerja dan penggunaannya. Tetapi
sifat arah cahaya dari AC Slave lebih melebar atau menyebar ke segala
arah.
7. Snoot
Alat ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak
menyebar/terpusat. Bentuk snoot menyerupai corong dan juga lebih banyak
digunakan untuk pemotretan studio/indoor. Biasanya juga digunakan untuk
pemotretan double dan multi expose.
8. Payung Reflektor
Sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan
cahaya keseluruhan menjadi lebih lembut. Payung reflektor memiliki
bermacam-macam warna. Warna standardnya putih, tapi ada juga yang
berwarna perak (menghasilkan cahaya yang lebih kuat) dan
emas(menghasilkan cahaya yang hangat) . Sumber cahaya alat ini berasal
dari strobo.
9. Reflektor
Digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan
cahaya dari main light. Biasanya berbentuk bundar dan kotak. Pada
umumnya memiliki 3 warna yaitu putih, perak dan emas. Kita juga dapat
menggunakan sehelai kain putih, styrofoam dan kertas mengkilap sebagai
reflektor yang berguna pada saat pemotretan.
10. Soft Box
Sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang
berbentuk seperti pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut
daripada cahaya yang dihasilkan payung reflektor maupun reflektor.
Softbox memiliki bermacam-macam ukuran(semakin besar ukurannya semakin
lembut cahaya yang dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari
strobo.
11. Barndoors
Berbentuk segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada
soft box. Kegunaan dari barndoors adalah untuk mengarahkan cahaya yang
keluar dari sumber cahaya.
12. Honeycomb/Sarang Tawon
Alat ini sejenis dengan filter dan bentuknya bundar seperti
sarang tawon, tapi dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk
menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah obyek..
13. Light Stand
Alat yang digunakan untuk menyangga lampu studio.
14. Flash Meter
Berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam
pemotretan indoor atau outdoor. Alat ini lebih akurat daripada light
meter yang ada pada kamera.
15. Infrared Sender
Mengirimkan sinar infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio
16. Trigger
Menyalakan flash/lampu studio dengan gelombang elektro
SUMBER :
https://fotografiyuda.wordpress.com/seputar-fotografi/alat-bantu-fotografi/